Selasa, 22 Mei 2012

slide: BK Belajar


Pengertian BK Belajar

1.    Definisi Bimbingan
Dalam mendefinisikan istilah bimbingan, para ahli bidang bimbingan dan konseling memberikan pengertian yang berbeda-beda. Meskipun demikian, pengertian yang mereka sajikan memiliki satu kesamaan arti bahwa bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan.
Menurut Abu Ahmadi (1991: 1), bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu (peserta didik) agar dengan potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik. Hal senada juga dikemukakan oleh Prayitno dan Erman Amti (2004: 99), Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, atau orang dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Sementara Bimo Walgito (2004: 4-5), mendefinisikan bahwa bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan hidupnya, agar individu dapat mencapai kesejahteraan dalam kehidupannya. Chiskolm dalam McDaniel, dalam Prayitno dan Erman Amti (1994: 94), mengungkapkan bahwa bimbingan diadakan dalam rangka membantu setiap individu untuk lebih mengenali berbagai informasi tentang dirinya sendiri.
2.    Definisi konseling
Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antarab dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang. (Tolbert, dalam Prayitno 2004 : 101).
Jones (Insano, 2004 : 11) menyebutkan bahwa konseling merupakan suatu hubungan profesional antara seorang konselor yang terlatih dengan klien. Hubungan ini biasanya bersifat individual atau seorang-seorang, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari dua orang dan dirancang untuk membantu klien memahami dan memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna bagi dirinya.
Dari semua pendapat di atas dapat dirumuskan dengan singkat bahwa Bimbingan dan Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.
3.    Definisi Belajar
Menurut Winkel, Belajar adalah semua aktivitas mental atau  psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman.
Menurut Ernest R. Hilgard dalam (Sumardi Suryabrata, 1984:252) belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya. Sifat perubahannya relatif permanen, tidak akan kembali kepada keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk, dan sebagainya.
Jadi dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa BK belajar/akademik adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan secara face to face maupun melalui media tertentu oleh konselor yang bertujuan agar siswa didik memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif. Memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat,emiliki keterampilan belajar yang efektif. Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan belajar/pendidikan. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian. Memiliki keterampilan membaca buku.

CONTOH SATUAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR



SATUAN LAYANAN BIMBINGAN
NO
KETERANGAN
1.
Pokok Bahasan
Membentuk Kelompok Belajar
 2.
Tugas Perkembangan
Mampu menjalin relasi yang baik dengan teman kelompok belajar
3.
Bidang Bimbingan
Bimbingan Belajar
4.
Jenis Layanan
Klasikal
5.
Fungsi Bimbingan
Pemahaman, Pengembangan
6.
Sasaran
Siswa kelas VIII SMP
7.
Standar Kompetensi
Siswa dapat menemukan gaya belajar yang sesuai dengan dirinya dalam kelompok belajar.
8.
Kompetensi Dasar
Siswa dapat membentuk kelompok belajar
9.
Indikator
5.1 Siswa tertarik membentuk kelompok belajar.
5.2 Siswa menemukan orang yang tepat untuk diajak kerja sama.
5.3 Siswa menentukan waktu belajar bersama kelompok.
5.4 Siswa menentukan target yang akan dicapai oleh kelompok.
10.
Materi
Handout ( tips-tips membentuk kelompok belajar)
11.
Metode
Dianmika kelompok, tanya jawab, reflektif
12.
Waktu
40 menit
13.
Tempat
Ruangan bimbingan
14.
Alat
Modul, lembar kerja, laptop, viewer,handout
15.
Sumber
Hidayatulah  M. Furgon. 2010. Pendidikan Karakter: Membangun Peradaban Bangsa. Surakarta: Yumapustaka
Gunawan W. Adi. 2007. Genius Learning Strategi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama


SKENARIO KEGIATAN PELAYANAN

NO

KEGIATAN

KETERANGAN



WAKTU
(MENIT)
1
Pengantar
a.       Ice breaker
                   (sebagai pemecah suasana)
  1.       Menjelaskan tujuan kegiatan

5
2
Materi
  1. Memberikan tips-tips pembentukan kelompok belajar

8

3
Dinamika kelompok
  1. Siswa diminta untuk membentuk kelompok yang terdiri dari 3-5 orang.
  2. Melihat video tentang kerjasama
  3. Meminta siswa untuk mejawab beberapa pertanyaan

22
4
Penutup dan refleksi
Pembimbing memberikan kesimpulan dari bimbingan yang telah dialakukan

5



HANDOUT

MEMBENTUK KELOMPOK BELAJAR
A. PENGANTAR
Ada banyak cara yang dapat dipilih seseorang untuk berhasil dalam belajar dan berhasil dalam menyelesaikan sesuatu  persoalan atau masalah dalam hal belajar. Begitu banyak hambatan atau masalah yang  terjadi dalam kehidupan sehari-hari, termasuk kesulitan kita dalam hal belajar. Kesulitan belajar merupakan masalah utama atau masalah yang sering terjadi dalam diri kita sebagai siswa, tetapi masalah itu menjadi terasa ringan karena ada pemecahan yang lebih cerdas.tujuan semua orang belajar adalah agar dapat memecahkan suatu masalah. Alangkah bagusnya kalau kita belajar sambil bekerjasama untuk memecahkan masalah dengan lebih cerdas.
Kerja sama tercipta jika orang bekerja bersama – sama untuk mencapai satu tujuan yang sama. Agar bisa bekerja sama, semua orang perlu menyadari pentingnya semua orang yang ikut serta dan terus menjaga sikap yang positif. Orang yang bisa bekerja sama memiliki perasaan yang murni dan menyampaikan pesan yang indah kepada orang lain tentang tugas itu sendiri.
Saat sedang bekerja sama, ada keinginan untuk mengetahui tentang apa saja yang dibutuhkan. Kadang kala dibutuhkan sebuah ide, kadang kala yang dibutuhkan adalah kerelaan untuk melepaskan ide kita. Kadang kala kita perlu membimbing, kadang kala kita perlu mengikuti orang lain. Kerja sama didasari oleh prinsip saling menghargai. Orang yang bersedia bekerja sama akan menerima kesediaan untuk bekerja sama dari orang lain. Bila ada cinta, akan ada kerja sama. Dengan tetap menyadari nilai – nilai dalam diriku, aku bisa menjalin kerja sama. Keberanian, pertimbangan, rasa sayang, dan kesediaan untuk berbagi adalah dasar untuk bekerja sama.

B.  ILUSTRASI
Siswa diajak melihat video kartun tentang kerjasama. Setelah melihat video tersebut, siswa diajukan beberapa pertanyaan :
a.       Apakah kita membutuhkan orang lain untuk mengerjakan segala sesuatu yang sulit?
b.      Apakah segala Sesuatu tampak lebih mudah jika kita melakukannya bersama?

C. MEMBENTUK KELOMPOK BELAJAR

Kelompok belajar adalah salah satu contoh kerja sama di dalam kegiatan belajar. Kelompok ini terdiri dari beberapa anak. Kelompok belajar dapat terdiri dari 3 sampai 5 anak. Kelompok belajar adalah salah satu cara lain dalam belajar. Cara yang digunakan adalah dengan model diskusi. Kelompok belajar bisa dengan mudah membantu siswa dalam meningkatkan prestasi apabila kerja kelompok tersebut dibentuk atas dasar saling membutuhkan. Selain itu butuh penjadwalan yang baik, agar kelompok belajar ini dapat berjalan dengan baik.

Kelompok belajar yang dibuat oleh para siswa memungkinkan siswa untuk memperoleh pengetahuan seluas – luasnya.  Tidak ada rasa malu untuk saling mentransfer ilmu, karena anggota kelompok belajar, terdiri dari usia yang sebaya. Di samping untuk meningkatlan prestasi belajar siswa, kelompok belajar membuat siswa belajar bekerja sama, bertanggung jawab, belajar mandiri, dan belajar bagaimana untuk bisa memahami orang lain serta memiliki rasa kekeluargaan. Berikut ini beberapa cara untuk membentuk kelompok belajar.
1.      Pilihlah teman yang juga memiliki keinginan untuk memiliki kelompok belajar.
          Banyak orang belum menyadari pentingnya kelompok belajar. Maka dari itu carilah orang yang juga memiliki keinginan untuk memiliki kelompok belajar. Pilihlah 3 sampai 5 orang.
2.         Tentukan waktu, tempat belajar dan bahan belajar 
    Anggota kelompok yang sudah mengenal bakat yang dimiliki, dapat langsung menentukan kapan waktu yang tepat untuk memulai belajar kelompok dan di mana tempat yang akan di pakai untuk belajar kelompok. Waktu tersebut dibuat atas kesepakatan bersama, rutin dan setiap anggota kelompok harus mematuhinya. Sedangkan tempat belajar dapat menggunakan rumah masing – masing anggota kelompok secara bergilir. Sedangkan bahan belajar sesuai dengan jadwal belajar.


Buatlah jadwal belajar, misalnya:
Senin
Matematika
Bahasa Indonesia

Selasa
IPA

Rabu
IPS
Matematika

Kamis
Bahasa inggris

Jumat
IPA
Matematika
Sabtu
IPS

 
1.               Beri nama untuk kelompok belajarmu! 
          Hal ini dimaksudkan agar kelompok belajarmu memiliki identitas. Lewat pemberian nama, diharapkan kelompok belajar yang dibentuk sesuai dengan nama yang dipilih. Misalnya mengambil nama pahlawan. Kelompok belajar Soekarno, supaya salah satu anggota kelompok nanti bisa menjadi presiden seperti Presiden Soekarno.

2.         Carilah satu orang pembimbing
Pembimbing di sini maksudnya adalah orang yang akan ditanyai ketika kelompok mengalami kesulitan yang sudah tidak bisa dipecahkan secara bersama. Pembimbing bisa wali kelas, guru bidang studi, orang tua, kakak kelas yang bisa dimintai kerelaannya untuk membantu.

3.         Tentukan target yang akan dicapai kelompok. 
        Kelompok harus menentukan target yang akan mereka capai. Target itu bisa berupa prestasi dalam suatu bidang studi tertentu mengalami kenaikan.
D. PENUTUP DAN REFLEKSI
Setelah siswa diberi pengarahan tentang cara – cara membentuk kelompok belajar  siswa diajukan beberapa pertanyaan (pertanyaan ini juga merupakan lembar kerja siswa)
a.       Apakah teman - teman tertarik membentuk kelompok belajar?
b.      Apakah teman - teman akan memulai membentuk kelompok belajar sekarang?
c.       Apakah teman - teman bisa mengerti manfaat dari membentuk kelompok belajar?



----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------